اللهُ أكْبَرُ × 9
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلَهَ إِلاًّ اللَّهُ اللهُ أكْبَرُ، الله أكبر وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْيَوْمَ عِيْداً لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحَّدَنَا بِعِيْدِهِ كَأُمَّةٍ وَاحِدَةٍ، مِنْ غَيْرِ الأُمَم، وَنَشْكُرُهُ عَلَى كَمَالِ إِحْسَانِهِ وَهُوَ ذُو الْجَلاَلِ وَاْلإِكْراَمِ.
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ، اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاء وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاء وَتُعِزُّ مَن تَشَاء وَتُذِلُّ مَن تَشَاء بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ.
الَلَّهُمَّ صَلِّ وَاُسَلِّمُ عَلَى سيّدِنَا وحَبِيْبِناَ المُصْطَفَى، الَّذِّي بَلَّغَ الرِّسَالَةْ، وَأَدَّى الأَمَانَةْ، وَنَصَحَ الأُمَّةْ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ دَعاَ اِلَى اللهِ بِدَعْوَتِهِ، وَجاَهَدَ فِيْ اللهِ حَقَّ جِهاَدِهِ.
اَمَّا بَعْدُ: عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ!
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Allahu Akbar, 3X Allahu Akbar walillahil hamd.
Ma’aasyiral Muslimiin Rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt, Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Tiada henti Allah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada seluruh hamba-Nya, umat manusia di seluruh belahan bumi ini, juga kepada kita semua. Terlebih disaat yang sangat berbahagia seperti ini, dimana kita ditakdirkan dapat diterima dan bersimpuh dihadapan-Nya untuk menghadapkan segala kerendahan diri dan kehinaan di hadapan Dzat Yang Maha Mulia dan Perkasa. Menghaturkan segala hajad dan kebutuhan hidup di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa. Curhat atas segala kelemahan diri dan dosa-dosa di hadapan Allah yang Maha Pengampun, di masjid yang mulia ini bersama-sama melaksanakan sholat Idul Adha.
Untuk memperingati kejadian besar dalam sejarah kemanusiaan yang tiada tandingnya. Pengorbanan hidup yang dilakukan oleh manusia-manusia pilihan, Nabiyullah Ibrahim as beserta keluarganya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Habiibina Baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan perjuangan dan pengorbanan pula Beliau telah berhasil menancapkan sendi-sendi iman dan tauhid di dada umatnya, juga kepada keluarga dan sahabatnya serta pengikut-pengikutnya sampai hari kiamat yang telah melanjutkan tongkat estafet dan komando kepemimpinan, sambung menyambung sampai sekarang sehingga hasilnya bisa kita nikmati sampai saat ini.
Salah satu pengorbanan besar yang tercatat dalam sejarah kemanusiaan yang diabadikan Allah dalam firman-Nya, seakan telah menjadi pondasi bangunan yang kokoh kuat ketika Allah berkehendak menghidupkan dan membangun kota Mekkah Al-Mukarromah. Pengurbanan yang sama sekali tidak masuk di akal sehat. Betapa seorang ayah atas isyarat mimpi harus menyembelih satu-satunya putra tercinta dan perintah itu dapat mereka berdua laksanakan dengan sempurna tanpa cacat. Perintah Allah Swt. tersebut berawal dari bisikan mimpi yang mengusik tidur Abal Anbiya’, Nabiyulloh Ibrahim As. Allah memberikan wahyu lewat mimpi benar kepada nabi-Nya agar menyembelih putra semata wayangnya yang bernama Ismail. Ketika Ibrahim terjaga dari tidurnya, ia mengira apa yang mengganggu tidurnya itu hanya bisikan setan yang lalu lalang seperti bisa, sebab sangat tidak mungkin Allah Swt yang Maha penyayang dan pengasih memerintahkan nabi-Nya untuk menyembelih putra yang telah lama dinanti-nantikannya. Satu-satunya putra yang digadang-gadang menjadi penerus perjuangan, pelanjut silsilah keturunan dan penyambung tongkat estafet kenabian.
Namun demikian mimpi menakutkan itu tidak dibiarkan berlalu begitu saja tanpa arti. Nabi Ibrahim As. mencoba merespon dengan akalnya, hasilnya dia menampik perintah tersebut lantaran tidak bisa diterima logika. Ketika Allah kembali mengusiknya dengan mimpi yang sama sampai tiga kali, baru Nabi Ibrahim Khalilullah ini sadar dan yakin bahwa mimpi tersebut bukan sekedar bisikan setan yang lalu lalang melainkan perintah langit yang dirahasiakan, maka hamba yang taat itu segera saja mencampakkan akalnya dan menerima perintah tersebut dengan hati dan iman secara kafah sebagai wujud ketundukan dan kepatuhan seorang hamba kepada Junjungannya yang Maha Perkasa. Peristiwa sejarah tersebut diabadikan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآَخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. – Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). – Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, – sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. – Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata – Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar – Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. (QS.Ash-Shofat/102 – 109)
“Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata – Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”, demikian yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya di atas . Ujian yang benar-benar ujian yang diberikan Allah kepada kekasih-Nya itu, ketika mampu dilaksanakan dengan sabar dan ikhlas maka Allah memberikan balasan besar kepadanya. Wujud balasan itu tidak hanya diselamatkan dari ujian tersebut, namun juga mendapatkan pujian yang abadi, derajat tinggi dan bahkan menjadi sebab diturunkannya keberkahan Allah untuk Bumi di mana tempat ujian itu terjadi.
Ketika seorang anak dihadapkan kematian dengan pedang di tangan ayahnya sendiri, anak itu dengan tulus berkata : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Ketika seorang ayah harus melaksanakan perintah untuk menyembelih anak tercintanya yang sedang berbaring lemas dipangkuannya dan menyiapkan lehernya untuk digorok oleh tangannya sendiri, seorang bapak mampu melakukannya dengan ihlas semata-mata karena melaksanakan perintah Allah, padahal perintah itu hanya diterima melalui mimpi. Subhanallah !!! siapakah yang sanggup melakuan pekerjaan yang tidak logis itu selain para kekasih-Mu Ya Allah. Seorang hamba yang lebih mencintai-Mu dibandingkan cintanya kepada apa saja selain-Mu, meski kepada satu-satunya calon penerus keturunan yang dibanggakannya … !!
Ketika dengan sabar dan penuh keikhlasan Nabi Ibrahim As menjalankan perintah tersebut, Allah bangga kepadanya. Sedetik sebelum mata pedang yang sudah diasah tajam itu menyentuh leher anak yang matanya sudah terpejam, dengan kuasa-Nya Allah Swt mengganti tubuh anak tersebut dengan seekor kambing kibas dari surga. Inilah peristiwa besar dalam sejarah kemanusiaan yang mungkin tidak akan terulang sepanjang zaman. Peristiwa sejarah mana yang menunjukkan pelajaran yang amat sangat berharga, yakni apabila orang mau bersabar menghadapi ujian dan musibah dan ridho serta ikhlas menjalaninya, meski nyawa taruhannya, bukan saja akan mendapat pahala basar, namun juga ganti yang lebih baik dan sempurna. Terbukti bahwa pengurbanan yang dilakukan dua manusia pilihan itu tidak sia sia, tidak hilang begitu saja ditelan zaman, namun telah menjadi pondasi yang kokoh kuat atas bangunan kota Mekkah al-Mukarromah dan keberkahan Allah yang dicurahkan di atas kota itu dan sekitarnya sampai saat sekarang. Tanah yang asalnya mati dan gersang itu menjadi kota yang paling makmur dan penuh berkah di muka bumi.
Allahu Akbar, 3X Allahu Akbar walillahil hamd.
Ma’aasyiral Muslimiin Rahimakumullah
Idul Adha identik dengan Idul Qurban, tapi qurban yang dimaksudkan khotib bukan sekedar menyembelih hewan qurban kemudian dagingnya dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerima. Qurban yang dimaksudkan adalah melaksanakan pengurbanan hakiki, yakni mengurbankan sebagian yang kita cintai, baik harta benda maupun penghormatan untuk dibagikan kepada orang yang lebih membutuhkannya, hal itu dilakukan semata-mata melaksanakan “ta’abbudan lillah”, semata-mata mengabdi kepada Allah dalam rangka memperingati dan mengenang pengurbanan besar yang dilakukan Nabiyullah Ibrahim As beserta keluarganya. Pengurbanan mana yang nantinya tidak hanya bisa dijadikan pelajaran dalam hidup saja, namun juga mampu meningkatkan taraf kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Pengurbanan yang mampu mengangkat hasrat kemanusian, meningkatkan kapasitas hidup dan kemampuan pribadi, menjadi orang mulia baik dihadapan manusia maupun dihadapan Rabbul Izzah, demikian itu yang pernah dilakukan dan didapatkan oleh Nabiyullah Ibrahim as beserta keluarganya.
Disamping hal penting tersebut, ibadah qurban juga mengandung pesan kepada kita agar memiliki jiwa sosial dan peka terhadap penderitaan sesama serta pembangunan mental spiritual yang tangguh. Bahkan tidak hanya itu saja, ibadah qurban juga sekaligus harus bisa merontokkan sifat-sifat basyariah yang tercela, kebiasaaan dan karakter kemanusiaan yang jika dibiarkan bisa menjadi penyebab timbulnya kerusakan di di muka bumi. Ungkapan rasa syukur atas segala anugerah yang diwujudkan dengan menasarufkan sebagian harta yang kita miliki dengan membeli dan menyembelih hewan qurban serta pendistribusian dagingnya kepada kalangan fuqoro wal masaakin agar di hari raya ini mereka dapat menikmati kegembiraan yang sama, disamping merupakan simbol agar kita mau berbagi kepada sesama serta ikut meringankan beban hidup orang lain yang bisa membangun kekuatan persaudaraan antara sesama umat, juga menguatkan jiwa kita secara pripadi dalam menghadapi tantangan dan kompetisi hidup yang rasanya seakan tidak berkesudahan, terlebih apabila hal yang sangat positif tersebut tidak hanya bisa dilakukan pada hari-hari tertentu saja, seperti hari Idul Adha sekarang ini, tetapi juga setiap saat dan kesempatan yang ada, saat kita diberi kemampuan dan kelebihan oleh Allah Swt.
Allahu Akbar, 3X Allahu Akbar walillahil hamd.
Ma’aasyiral Muslimiin Rahimakumullah
Jika kita mengamati fenomena yang terjadi belakangan ini di mana tahun politik berarti tahun kemunafikan, para Tokoh Partai Politik sedang memutar otak untuk menutupi boroknya dengan kebohongan dan pencitraan, sekaligus mencari dana biaya pencitraan yang tidak sedikit, hingga banyak dari kalangan mereka menjadi gelap mata, berlomba-lomba mengeruk uang haram, memarup anggaran proyek di Kementrian yang dikuasai supaya ikut kebagian uang rampokan, akibatnya di tahun politik ini korupsi jadi semakin meraja lela dan membabi buta.
Tidak hanya itu saja, para Tokoh Partisan yang jelas-jelas terindikasi berbuat kejahatan, korupsi dan menyalagunakan jabatan masih saja ngotot untuk memenangkan pertarungan. Mereka tidak sungkan-sungkan tampil di panggung pencitraan padahal boroknya tidak ketulangan, bahkan banyak bermunculan orang yang hanya bermodalkan nekat, karena terbiasa merasa besar dikalangan sendiri kemudian muncul di publik, akibat mabuk pujian dari para penjilat yang nebeng kehidupan hingga tidak merasa malu dan mengukur kemampuan mendeklarasikan diri jadi calon Presiden.
Bahkan dari kalangan para Ustadz yang terhormat, yang dulunya jadi panutan rakyat karena selalu membawa-bawa nama ayat Agama dan Dakwah, ketika menduduki jabatan tinggi di Partai Politik, bahkan satu-satunya partai politik yang berani menamakan diri Partai Dakwah, ternyata sama saja, setali tiga uang, kini sebagian mereka ada yang duduk di kursi pesakitan, sementara waktu harus berpisah dengan keluarga tercinta karena mempertanggungjawabkan perbuatan. Inilah realita dan fenomena yang sampai saat ini setiap hari dan setiap saat masih saja disajikan oleh media masa di Negeri ini, baik Elektronik/TV, media Cetak dan media Online.
Di hari yang suci ini, saat Kaum Muslimin di seluruh Dunia memperingati hari raya Idul Qurban, kita boleh bertanya kepada diri kita sendiri. Apakah kita harus menyotoh mereka itu, para perusak kehidupan sesama sekedar untuk meraih kejayaan pribadi maupun golongan?? , para perampok uang rakyat bahkan dengan mengatasnamakan Agama dan Dakwah yang akhirnya terjerembab jadi terdakwa ?? Jika tidak, pertanyaan berikutnya apa yang sudah kita perbuat untuk kejayaan kita sendiri, pengorbanan macam apa yang sudah kita lakukan untuk mencapai peningkatan hidup yang kita dambakan, untuk keberhasilan hidup kita sendiri bukan keberhasilan hidup orang lain. Apakah kita hanya boleh menuntut saja tanpa berbuat apa-apa sementara orang lain berkorban dan bahkan dikorbankan …?? Atau barangkali kita yang justru selalu mengurbankan kepentingan orang lain untuk kelangsungan hidup kita ??, bahkan menjadikan orang lain sebagai tumbal dan kambing hitam untuk sekedar menyelamatkan kehidupan kita yang sedang terancam bahaya ??. Kita hanya berharap hidup enak tapi enggan melakukan perjuangan..??, Apalagi kalau ternyata kita yang selalu menjadi sebab terjadinya kerusakan di muka bumi dengan ucapan atau fitnah dan adu domba yang kita lontarkan kepada sesama kawan kemudian kita berharap mendapatkan kebaikan dari keburukan yang kita lakukan itu ?? apakah hal semacam itu bisa terwujud sementara fenomena sejarah telah berbicara secara terang benderang, bahwa tanpa pengorbanan jangan harap ada keberhasilan.
Ma’aasyiral Muslimiin Rahimakumullah
Inilah hikmah terbesar dari peringatan hari besar IDUL QURBAN yang sedang kita peringati hari ini, bukan hanya untuk memperingati peristiwa sejarah kemanusia itu saja, namun juga, disamping sebagai momentum untuk membersihkan jiwa dan pikiran kita dari penyakit kehidupan yang mematikan, seperti korupsi, manipulasi, menyalahgunakan jabatan dan penyakit kejiwaan lainnya yang tidak kalah mematikan, seperti iri, dengki, hasud, dendam dan sombong yang bisa berujung fitnah dan adu domba, juga untuk membangkitkan semangat dan kesadaran jiwa kita, dimana setiap pribadi Muslim harus siap berkorban untuk kebahagiannya sendiri. Setiap kita harus siap menyongsong keberhasilan dan peningkatan hidup dengan perjuangan dan pengorbanan. Dimulai dari diri sendiri untuk tidak berpangkutangan saja dan bermalas-malasan dan ketika berakibat buruk pada kehidupannya kemudian orang mengkambinghitamkan nasib dan takdir. Padahal nasib dan takdir itu harus dimulai dari diri sendiri, “siapa beramal sholeh maka itu untuk dirinya sendiri, dan siapa berbuat jahat akibatnya akan ditanggung sendiri”. Maksudnya, barangsiapa menanam kebaikan, akan menuai kebajikan dan barangsiapa menanam kejahatan dan kemalasan akan menuai kehancuran. Itu berlaku untuk diri sendiri bukan untuk orang lain, itulah sunnahtullah yang tidak ada perubahan untuk selama-lamanya.
terimakasih khutbahnya 🙂 sangat bermanfaat bagi kita smua 😀
hebat khutbahnya…kayak bersih sendiri…..kenapa bawa partai dakwah…khutbah atau orasi politik anti partai dakwah….
@ hsn, ….. <> supaya orang tidak banyak mengatasnamakan Agama dan Dakwah untuk kepentingan pribadi dan golongan dan jangan ada lagi pencuri uang rakyat dengan kedok Dakwah dan Agama, … mereka itu ternyata sama saja, koroptor dan penipu ….. hehehe jelas ya ….. !!
wah ebat anda sudah jdi hakim,,,,
Uushikum wanafsi bitaqwallah itu yang penting dalam khutbah dan bagi yang berkhutbah
Saya setuju dengan khutbahnya yang sedikit berbau pilitik, meski ada yang kebakaran jenggot. Sebagai muslim, jangan sampai kita buta politik, …..
syukran katsir atas khutbahnya. bagus sesuai keadaan yg berjalan. apa lagi ada politiknya.semoga dpt menyadarkan para koruptor dr semua kalangan,
Memang kadang koruptor perlu juga diingatkan dalam forum khutbah, agar sadar………
Khatib, juga perlu belajar teori konspirasi…agar tidak mudah justifikasi…
hmmm
Tanbihun yang menarik…pengorbanan diri sebagai bentuk ket taqwaan. Bukan mengorbankan orang lain sebagai bentuk ke tamakan
makasih pak yaiiiiii….., khuthbahnya mantap…!
hi…. tulisannya hemmm
sebagai anak muda, saya menyayangkan tulisan khutbah ini. tidak menganut praduga tak bersalah seperti ajaran Islam. tidak menyejukkan jiwa2 yang kering, bahkan cenderung provokatif…. apalagi ditulis oleh syaikh yang menjalani lelaku thoriqah….
emmm……. keras juga ya,,,
mungkin khatibnya belum dapet kesempatan, duduk dikursi yg empuk…coba kalo udah dpt kesempatan, mudah-mudahan sih ka ga ikut-ikutan kaya oknum yang budah pada duduk di pesakitan…..hehehehh mantap khutbahnya…..
wahai saudaraku kita sebagai generasi muda “ibda binafsi” dulu deh terus yang tidak punya dosa mhn jgn merasa tersinggung lah oleh khotbah pak kyiii udah santaiiiiiiiiiiiiiii aja lah
Betul pak Kyai saya paling muaaaaaak dan tdk suka pada partai politik dikit2 mengatasnamakan agama buktinya…. Innalillahi wainna ilaihi raajiu’un, partai politik yg mengatasnamakan agama yang mau milih tolong salat istikhoroh dulu! ha….ha…. ha…. ko sy terbawa pak kyai… ya..
@ Ahmad Fauzan, …… betul itu Mas, … setuju aku … seandainya aku jadi politikus, lambat laun pasti akan jadi KORUPTOR juga, … makanya aku ndak mau jadi politikus, terlebih dari partai Dakwah …. hehehe
Apakah kita telah kantor/lembaga yang kita temapti sudah bersih dari korupsi
DI NEGERI INI DEPARTEMEN MANA YANG PALING JAGO KRUPSINYA ?
setuju ustad……..,,,,,memng bnyak sekali indvdu yang kurang intropeksi diri,,,,,,,syukron ustad atas khutbahnya.,,,,,smga Allh membalas kebaikan ustad,,amin.
Kebanyakan kita berkurban hanya karena mengharap puian dan isapan jempol orang lain tetapi yng diharapkan oleh Allah SWT adalah seberapa besar keikhlasan kita dan seberapa banyak ilmu ikhlas dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita
Numpag nyedot gan. semoga Allah memberi pahala dan kita termasuk org2 yang beriman aminn
sebenarnya khutbahnya cukup baguss , tetapi memang penulisnya kurang cerdas sebab terlalu terbawa kebencian pribadi terhadap kelompok tertentu, sehingga nilai khutbahnya ada unsur unsur tendesiusnya terhadap kelompok tertentu, sebagai seorang ustadz, hal ini harusnya di pertimbangkan lagi jika mau menulis artikel, supaya kredibilitas kita sebagai seorang ustadz bisa diterima semua kalangan. Bukannya seakan akan baik didepan saudaranya, tetapi dibelakang menikam dengan penuh kebencian, wallahu a’lamu bish shawwab.
Materi yang Bagus .. tetapi sayang dikotori oleh pemikiran yg Subyektif .. sehingga materinya tidak lagi Obyektif .. Pak Kyaii harus jadi orang yg bijak dan arif jangan kalah oleh hawa nafsu dan syahwat ketika menulis ..
Shubhanallah .. awalnya saya terkesan dengan untaian kalimat yg disusun dengan oleh Penulis yang begitu indah, tetapi setelah sampai di tulisan tentang Politik .. saya jadi tidak simpatik dengan Penulis, karena terlalu memojokan saudaranya sendiri yang mungkin berbeda organisasi dengan beliau yg seorang Thoriqoh tulen .. sehingga saya berkesimpulan ..Penulis ini hanya pintar ngomong tetapi tidak pandai menerapkan nya dalam akhlaq dan kehidupan sehari hari ..jika sdh demikian inilah yang namanya mushibah ..jika para ustadz, Kyai mengajarkan / memprovokasi utk membenci saudaranya sendiri yang berbeda baju .. yang didasarkan pada buruk sangka dengan memukul rata semua pengikutnya jika ada salah satu anggotanya bersalah .. Ibaratnya jika Presiden RI seorang Koruptor ..maka seluruh Rakyat Indonesia adalah Buruk dan layak utk dihina dan dicela .. Sungguh orang yg Tidak Bijaksana ….na’udzubillahi min dzalik
@ Abdullahi Dhaiifa, …. hendaknya kita semua ingat bahwa nasehat itu, bentuk apa saja, terlebih khutbah hari Raya, tujuannya untuk memberi kabar gembira dan peringatan, basyiron wa nadhiron, Untuk tujuan itulah Baginda Nabi Saw dan para Rasul diutus di Dunia : وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
Saya bukannya benci kepada Para ustadz yang akhirnya jadi koruptor itu. Biarlah yang kadung rusak menanggung akibat perbuatannya sendiri, yang masih suci dan bersih semoga tidak ketularan penyakitnya, karena mencuri atau korupsi itu membunuh dirinya sendiri dan keluarganya, … ya sepeti LHI dan AF itulah contoh kongkritnya.
Mestinya para Pecinta LHI itu sadar, bahwa orang seperti LHI itulah orang yang sudah mempermalukan partainya, dia telah menciderai perjuangan dan nama BESAR partai, dia telah menghancurkan kekuatan partai, mengapa orang seperti itu masih dibela saja, bukankah itu merugikan golongannya sendiri, atau barangkali memang itu menjadi indikasi bahwa garis besar perjuangan partai yang mengatasnamakan pastai DAKWAH itu demikian, menghalakan kurupsi untuk kemajuan dan perjuangan ….. wahhh kalau memang benar demikian ??? betapa rusaknya moral mereka itu, agama dibuat kedok …. ??
ust malfiali…..antum teralau ceroboh menuduh LHI yg belum tentu salah….pakar hukum saja menganggapdalam kasus LHI kpk salah tangkap dan tdk sesuai prosedur…jadi sepertinya kurang bijaksana kalau antum yg seorang ustadz jadi ikut2an menyalahkan bahkan menyiarkan aib saudaranya sendiri…..
Waduuuhhhh ….. KPK salah tangkap …. ?? KPK salah, penyidik salah, jaksa salah, …. hakim juga salah …. hancur sudah Negeri ini kalau semua pengelolanya salah ….. apa yang benar hanya LHI dan konco konconya saja ….. hebat juga ya ….. hehehe
…. maaf saya hanya melaksanakan tugas pribadi saya untuk saling mengingatkan saudara seiman saya … dan saya sadar setiap perbuatan atau keyakinan yang dinyatakan akan membawa dampak dan konsekwensi … tapi hendaknya semua sadar bahwa ilmu dan keyakinan itu harus disampaikan dengan jelas, katakan yang salah salah yang benar benar, Agama jangan dibuat abu abu, jangan campur adukkan antara yang hak dengan yang batil, hendaknya semua orang tidak melihat fakta hukum itu hanya yang diputuskan oleh pengadilan dunia saja, tapi yang pasti yang telah terjadi terhadap kasus LHI dan AF adalah terjadi atas kehendak dan izin Allah juga, dan pasti setiap kehendak-Nya ada tujuan dan pelajaran di dalamnya, jangan karena kita mabuk kecintaan antara sesama golongan menjadikan mata hati kita BUTA hingga tidak mampu mengambil pelajaran dari realita dan fenomena yang telah dimunculkan Allah dalam kehidupan kita.
… saya sadar orang yang tidak suka dengan tulisan saya pasti akan mengumpat dan bahkan membenci saya, makanya silahkan saja Anda yang tidak suka dengan tulisan saya boleh mengumpat saya sepuas hatinya disini, halal bagi Anda untuk mengumpat dan membenci saya karena tulisan saya dan saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada saya, …. matur nuwun geh Mas AbahKaya ….. hehehe
mengapa anda begitu yakin LHI melakukan korupsi? hati pak ustad dunia politik itu penuh intrik, yang benar bisa jadi salah begitu juga sebaliknya……kalo LHI benar2 melakukan korupsi anda telah menggibah saudara muslim anda sendiri,,,tapi kalo LHI tidak terlibat itu artinya anda melakukan fitnah….fitnah biasanya dilakukan oleh para pendengki dan orang2 yang sakit hatinya…
….. menghibah dan menfitnah adalah hal retalif juga, tergantung orang menilainya…. yang pasti kalau demi kebaikan Anda, apa saja saya boleh melakukannya ….
mas malfi…kebenaran dan dusta itu reltif seperti yg baru saja ma katakan. jadi kalo mas malfi sudah yakin ada org salah padahal belum diputus salah oleh hukum dunia, saya rasa mas malfi tdk fair. Gmn kita bilang seseorang salah atau benar padahal salah dan benar nya aja relatif? tapi melakukan alkhlaq terpuji adalah kebenaran yg diperintah oleh rasulullah. diantara kebaikan akhlaq adalah jangan kita ungkap aib sodara kita di depan umum apalagi sangat meyakini kesalahan sodara kita yang kita sendiri tidak faham informasi kecuali dari media. kita tahu saat ini fungsi media seperti apa. ingatlah peristiwa saat ibunda aisyah ra di fitnah berselingkuh…semua berfikir negatif, sms (model zaman dulu) beredar, gosip merebak. namun allah jelaskan kebenaran dimana saat yang sama allah ancam buat para gosiper (org yg ikut bicara tapi ga tau hakikat) bhw mrk akan menanggung dosa sebanyak gosip yg diucapkan. Siapapun dia, selama dia adl sodara kita, kita wajib ber prasangka baik dan tidak menjatuhkan hukum apapun karena hukum dunia nya aja mengatakan harus menjunjung tinggi asa praduga tak bersalah. Khutbah nya bagus, akan lebih bagus jika tidak masuk pada wilayah “mendeskriditkan” siapapun dengan alamat yg jelas. Khutbah bernuansa politis saya juga setuju agar ummat sadar.
oh iya ada yg lupa, apalagi klo mas malfi bergelar ustadz….menurut saya kurang bijak mas malfi terlihat “emosi” membalas serangan para pencinta LHI. dakwah itu merangkul mas bukan memukul, dakwah itu mengajak bukan mengejek, dakwah itu menyadarkan bukan menghakimi…
Khotbahnya top markatop
Yaa Allah…., Ampunilah kesalahan mas malfi yang telah menjadi korban media, karena dia belum mengerti ya Allah. Semoga mas malfi mau terus belajar lagi. Aamiin.
Orang orang yang membela LHI, mereka itu membela apanya ya, aqidahnya atau kepentingannya sendiri ya …. ??
Khutbah yang sangat bagus pak Yai, berbobot, informatis dan solutif ….. terus semangat pak Yai, melaksanakan kebaikan memang selalu ada tantangan
ya 4JJI Engkau tahu hati kami mCintai KEBENARAN, tampilkanlah kebenaran itu kpd kami…krn itu pula tautkan hati-hati kami dgn lndsan Cinta kpd-Mu. amin y Rabb
Monggo Mas Malfi …… terus maju tuk berdakwah….memang meluruskan yang sudah bengkok tu sering bermasalah…. apalagi yang bengkok tu kayu kering. Kalu udah patah sekalian jelas alamatnya.
damailah saudaraku,damailah indonesiaku
…. hehehe … ternyata banyak nasehat berharga untuk saya, alhamdulillah.
Terima kasih atas segala nasehat, dukungan dan doanya, jazaakumullohu ahsanal jazaa, semoga Allah membalas setimpal atas segala kebaikan yang dilakukan.
Namun ini ada renungan sebentar ; saya yakin apa yang dialami LHI itu adalah musibah baginya dan bagi partainya. Partai Dakwah itu yang dulu dipuja sekarang ada yang mencela, dan itu pasti merugikan elektabilasnya di tahun 2014.
Padahal Allah berfirman :
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”.(QS.Asy-Syuraa/30)
Artinya : Apa yang terjadi dan dialami oleh LHI, keluarganya dan partainya (karena saat itu dia sebagai Presiden Partai Dakwah) adalah akibat perbuatannya sendiri, perbuatan itu barangkali karena dia lalai sehingga korupsi, atau bisa jadi perbuatan lain yang lebih keji …. ?.
Ayat ini seharusnya bisa jadi pelajaran bagi kita semua, terutama para pecintanya, bahwa Allah sedikitpun tidak berbuat zalim kepada hamba-Nya dan kasus yang membelit LHI itu pasti adalah musibah baginya, keluarganya dan partai, maka seharusnya siapapun yang merasa mencintainya seharusnya ikut prihatin kepadanya tidak dengan membela secara membabi buta, terlebih dengan mengkambing hitamkan pihal lain, zionis yahudi misalnya, supaya musibah tersebut tidak berkepanjangan dan menimpa orang lain, siapa saja, terutama orang yang mengatasnamakan dakwah dan agama padahal mencari harta dunia. Supaya tidak ada lagi orang yang suka mengatasnamakan dakwah dan agama kemudian terjebak dalam ranjau dunia hingga lalai dan korupsi dan akhirnya masuk penjara ……….
terus lanjutkan mas malfi….tantangan dakwah nabi lbh berat dari yg antum trm skrg….”qulilhaq walaukanamuran” anen izin share ya khutbahnya…syukron
oalaaaaah duniaaaa…udah pemimpin negara nya rusak laah koq kiyai ne ikut edhaaaaan….laah ummat ini mo dibawa kemana yaaa? lah kalo partai da’wah nya dah dihujat, pemimpin negerinya korup ya harus nya kiyai ne benteng terakhir buat jaga ummat…laaah koq kiyai ne ikut emosi….walaaaah.
yai yaiiii panjenengan iku piye tho…gelarmu iku ustad lan kiyai…panjenengan kudhune suabaar baar baaar koyo nabi ibrahim. Laah koq pinter khutbah tapi ra iso praktek…nabi ibrahim iku nabi puaaaling sabaaar. bukan bikin tentrem lho koq malah bikin firqoh dengan naggepin komentar? lha kalo pengikute LHI marah yo ben tho, manusiawi. yen pengikutmu muarah karena kiyai ne di nyeek yo ben tho manusiawi juga… loh koq kiyai ne meluuu rusuhhh. lha opo ummat mo diserahin LHI ? opo diserahin hakim model AM ?
@ Rahimanto, … iya benar Mas, kebaikan itu memang banyak tantangan, terlebih berdakwa.
Kata guru saya, berdakwah itu tidak ubahnya seperti mengusap spiritus di kulit. Bagi kulit yang sehat dan tidak ada penyakitnya, usapan spiritus itu terasa dingin dan nyaman, tapi bagi kulit yang berpenyakitan usapan spiritus itu terasa pedih dan menyakitkan.
Berarti kita jadi tahu mana dari tamu web blog saya yang terhormat ini orang yang hatinya waras dan hatinya ada penyakitnya …..hehehe
maaf ustadz…. uraian yang luar biasa semoga hikmahnya mampu menerangi hati sekalian manusia, namun kami melihat sedikit kekurangan yang terletak pada : ”Inilah hikmah terbesar dari peringatan hari besar IDUL QURBAN yang sedang kita peringati hari ini, bukan hanya untuk memperingati peristiwa sejarah kemanusia itu saja, namun juga, disamping sebagai momentum untuk membersihkan jiwa dan pikiran kita dari penyakit kehidupan yang mematikan, seperti korupsi, manipulasi, menyalahgunakan jabatan dan penyakit kejiwaan lainnya” kok PERINGATAN HARI BESAR IDUL QURBAN ustadz, kan memang memang hari raya idul qurban bukan peringatan, lah kalau peristiwa besar yang dialami oleh nabi ibrohim dan nabi isma’il itu baru peringatan/ atau mengingat kembali sejarah agung itu, demikian ustadz maaf apa bila ternyata kami yang salah faham.
Oh geh Kang Toyyib, terima kasih koreksinya ….
Khutbahnya ane copy .. tapi yang ada politiknya ane buang .. karena sifatnya ndak baguuss kalau di dengar ummat terlalu provokatif dan tendesiuss .. wiss .. makasih ya dik malfiali .. teruss berda’wah .. ning luruske niatmu .. ojo sembrono maning .. sing ati ati yen nggawe tulisan .. ojo nganti marake podo podo sedulur malah podo congkrah .. Wassalam ..
Dalam kerendahan hati ada sebuah ketinggian budi dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa hidup ini akan terasa indah jika saling mema’afkan
.. ..人
.. ( ◎ ) _______人
..║ ∩║____.-:”'”””;-.
..║ ∩║___(*(*(*|*)*)*)
..║ ∩║_. ║∩∩∩∩∩∩∩∩∩║. Saya & keluarga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin
Selamat Hari Raya Idul Adha
sampaikan nasihat meskipun itu getir/pahit karena itu merupakan obat bagi jiwa yg sakit…. terima kasih ustadz… smoga allah snantiasa memelihara hati kita dari .rasa riya dan sombong. dan smoga allah snantiasa memberikan hidayahnya.dari godaan dan cobaan…..amiin…
lanjutkkan akhi fillah ……
Mantap Khutbahnya Ustadz.Lanjutkan
Selamat Hari Raya Iedul Adha 1434 H || Kalau punya sapi kurban silahkan dibawa ke masjid, sedang kalau “korban sapi” pastilah berujung di KPK
Ada konspirasi???? ya,konspirasi mengkambing hitamkan sapi yang berjenggot hitam
syukron teks khutbahy….
semoga bermanfaat…
Manstabz isi khutbahnya ustadz, jujur ane sangat salud, mereka para komentator yg kurang respeks, harusnya ditelaah dg seksama isi khutbah siatas, adakah satu nama koruptor yang tercantum diatas,,??
Napa kalian jd kebakaran jenggot??
Atau jangan2 kalian termasuk kelompok mereka? So, kalian membela para koruptor yg disinggung dlm isi khutbah diatas..??
Mosok Ustadz ga boleh memberi nasehat bidang politik?? Lucu…hehe
@ Erza Achmed, … makasih komentarnya, … komentarnya juga manstabzzz juga … hehehe
kisah nabi ibrahim adalah suri tauladan bagi kita, tapi masalah koruptor itu urusan kita memberantasnya pak yaiiii…, dia gak bisa dihajar dengan ayat Allah, gantung aja di monas biar jadi tontonan, setujuuuuuuuuuuu………!!!!!!!!!!!!!!!!!!
nasib baik ada khutbah tahu ni
ada pun khutbah untuk tahun ini penat saya cari
Ustadz Mashadi : Pendiri PK Serukan PKS Bubarkan Diri
http://www.koruptorindonesia.com/tokoh-pembasmi/ustadz-mashadi-pendiri-pk-serukan-pks-bubarkan-diri#comment-5564
Mak’lum Malfiali sebelum berceramah, Dagang kambing Domba jadi ceramahnya berkesan Adu Domba( sory bercanda), Tp Sebenernye ilmu die banyak, die tau Alqur’an & Hadist.. tapi sayang die sering keblinger /sering sok tau dgn yg bukan bidangnya.
Sering Banget’ menggunakan ayat dgn makna argument sendiri ntuk memburukan orang, pdhl makna ayat bukan sperti yg die tafsirkan..
“Pertanyaan sy apa die bodoh atau sengaja ayat die pake ntuk kepentingannye sendiri????? sungguh itu bahaye buat pengikutnye/umat yg blm mngerti….”
ane sering ngunjungin ke FB Malfiali. kok cm bs ngikuti tanpa ane bs komentar”( ane Ga’ngerti gmn caranye ye).. skali2 Malfiali kunjungi FB ane & ente bebas koment di FB ane jd kite bs tukeran kado/ilmu brmanfaat..
kaka.yo.37@facebook.com
@ KakaYo, ….. Orang sebodoh kamu kayaknya memang tidak layak masuk FB nya pak Kiai …. Biar ndak nyebelin orang yang baca disana.
Marbun bapake Bejo emang ane nyebelin bagi orang yg ikuti jejak2 syaiton, apalagi bila orang itu ga’ngerti apa yg diikutinya.. benar/salah…
Jangan diterusin perdebatannya, entar kita mala dapat azab semuax. Ya sdh klu cocok diambil, klu tdk dibuang, gak prl ikut-ikutan menghujat…. Ntar kt sama saja kan…(ambil hikmahnya sj
betul betul betul,,,,istigfarlah saudara ustadz dan sesama hamba,,,,,,astagfirullahal adziim,,,,,semoga allah mengampuni dosa kita2 semuanya,,,???
Sekarang, …………….. apa yang diperdebatkan di atas sudah menjadi kenyataan. Semoga isi khutbah dan komentar-komentarnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua terutama para komentator yang kontra……… hehehe
ASTAGHFIRULLOOH AL ADZIIM … ASTAGHFIRULLOOH AL ADZIIM … ASTAGHFIRULLOOH AL ADZIIM… Yaa Alloh ampuni hamba-hamba yang saling menghujat dan saling menyalahkan karena mereka adalah hamba-hamba yang lemah
Maaf, pak kiyai Malfiali ini ilmunya masih dangkal, pelajarilah bagaimana cara salafus sholih dalam berdakwah, karakter “Ash-Shofhu” wal “‘Afwu” yg sangat melekat, terintegrasi penuh dlm diri salafussholih, “Nata’awanuu bimattafaqna wa nata’adzaru bima ikhtalafna”… pahami fiqhud da’wah Rasulullah SAW, apakah Rasul saw marah dg Hatib bn Abi Balta’ah yg menurut akal Umar bin khattab adalah Pengkhianat ? ? Apakah Rasul SAW marah dg Ubay bin Ka’ab…. dst,, Saya bermohon kepada Allah SWT supaya Kiyai ini dibukakan kecerdasan berfikir dalam membangun ummat, merapatkan barisan ummat, diampuni kesalahan-kesalahannya. Dan saya berlindung dari kiyai-kiyai yang ‘meludah’ dengan kata-katanya yang justru mencerai berai Ummat.. Wal ‘afwu minkum..
@ Miqdad, …………………>> Maaf, pak kiyai Malfiali ini ilmunya masih dangkal, .. << dari kalimat ini saja terbaca siapa sebenarnya sdr Miqdad ini … <> Menurut saya, yang komentar dengan yang dikomentari sama saja, sama-sama masih bodoh, sama-sama tidak faham dengan ucapannya sendiri … ??
mantap pak yaiiiii trimakasih ane mah setuju bgt terusin dakwah nya .
Beginikah cara nabi kita berdakwah? Mencaci ,,, saudaraku seiman yang semoga allah merahmatimu,, .
Ingatlah ketika allah memerintahkan nabi musa untuk berdakwah kepada firaun yang zalim bahkan mengaku tuhan,,,
Allah bahkan memerintahkan kpd nabi musa untuk berdakwah secara ihsan kpda fira’un.
Ingatlah,, kami tidaklah sebiadap fira’un . karena kami masih bertauhid yang lurus dan
Anda juga bukanlah sebaik musa yang mau mendatangi firaun dengan cara yang baik, ingatlah saudaraku ,,,,,, semoga allah merahmati antum
manntap kutbahnya,.izin share nggeh yai,,.yg koment pro kontra ane titip pesen
sesama kambing mbok yg rukun,…wkwkwk,..guyon .com
lhi dah lewat sekarang berani ga ya ..anda ganti dengan mencontoh presiden indonesia (jokowi) yang sudah mengahncurkan rakyat indonesia dibahas dikhutbah anda ini, apalagi ahok, JIL dll.. atau jgn jgn anda adalah …..
@ Muhammad shofwan , ……………. yang saya ingatkan adalah orang yang saya sayangi, yaitu orang yang ngaku Islam tapi jadi maling uang rakyat.