Kekuatan Yang Dikalahkan
Dengan pertolongan Allah Ta’ala yang menyertai kehidupan manusia, baik berupa rahasia-rahasia warid buah wirid maupun penjagaan Allah Ta’ala supaya takdir-Nya berjalan sesuai ketetapan azaliyah, upayah setan untuk memperdaya manusia menjadi sangat lamah, kecuali orang tersebut merusaknya sendiri. Dengan perbuatan dosa maupun maksiat—baik sengaja maupun tidak—seseorang bisa merusak benteng perlindungan Ilahiyah tersebut. Kepada orang seperti itu setan jin malah mendapat fasilitas untuk memperdaya, menguasai dan menjadikannya sebagai wali-wali setan (tertara-tentara setan) yang setia. Demikian pernyataan Iblis yang diabadikan di dalam al-Qur’an al-Karim. Allah SWT. berfirman yang artinya :
Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. QS:14/22.
Di dalam ayat yang lain Allah Ta’ala menyatakannya dengan lebih tegas:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا(النساء:4/76)
“karena sesungguhnya tipu daya setan itu adalah lemah”. QS:4/76.
Dan juga kepada seorang hamba yang telah mampu berbuat ikhlas:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ(39)إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ(الحجر:15/39-40)
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, – kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”.QS:15/39-40.
Demikian pula terhadap seorang hamba yang senang menjalankan puasa, baik puasa wajib mapun puasa sunnah. Rasulullah saw. telah menerangkan dengan sabdanya:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَجْرِى مِنِ ابْنِ آَدَمَ مَجْرَى الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَجَاِريَهُ ِبالْجُوْعِ.
“Sesungguhnya syaithan masuk (mengalir) ke dalam tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka sempitkanlah jalan masuknya dengan puasa”.
Berkat anugerah Allah Ta’ala kepada hamba-Nya, bahkan Jin Qorin yang asalnya kafir menjadi masuk islam sehingga membantu manusia yang diikutinya untuk melaksanakan kebajikan yang hakiki. Demikian yang telah dinyatakan Rasulullah prihal yang terjadi kepada dirinya:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وَكَّلَ قََرِيْنَهُ مِنَ الْجِنِّ . قَاُلْوا أَاَنْتَ يَارَسُوْلَ اللهِ . قَالَ: وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللهَ قَدْ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِي إِلاَّ بِالْخَيْرِ . رواه مسلم.
“Tidaklah dari salah satu diantara kalian kecuali sesungguhnya Allah telah mewakilkan temannya dari jin, mereka bertanya: “Apakah engkau juga ya Rasulullah?”, Rasul saw. menjawab: “Dan juga kepadaku, hanya saja sesungguhnya Allah telah menolongku mengalahkannya, maka ia masuk islam, maka ia tidak memerintah kepadaku kecuali dengan kebaikan”. (HR Muslim)
Kekuatan (sulthon) jin yang notabene lebih kuat dari sulthon manusia, terhadap orang-orang tertentu akan menjadi lemah dan dapat dikalahkan. Jin yang tercipta sebagai musuh manusia bahkan bisa menjadi pembantu-pembantu setia atau yang disebut khoddam. Yang demikian itu bukan karena manusia telah menjadi sakti mandra guna, melainkan semata-mata terjadi atas pelaksanaan sunnatullah yang sejak ditetapkan tidak akan ada perubahan lagi untuk selama-lamanya. Itulah anugerah terbesar bagi manusia sehingga dengan sunnah itu, manusia dapat menjalankan fungsi utamanya sebagai Kholifah Bumi zamannya. Allah Ta’ala telah menegaskkan dengan firman-Nya:
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(الجاثية:45/13)
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”. QS:45/13.
Betapapun seluruh alam ini tercipta berpotensi dijinakkan manusia, namun demikian, hanya dengan Ilmu Allah dan izin-Nya pula manusia dapat menjinakkannya. Jika tidak, jangan harap manusia dapat berbuat apa-apa kecuali hanya “Istidroj” atau kemanjaan sementara—setelah masa tangguhnya berakhir—sedikit demi sedikit akan ditarik kembali dan selanjutnya manusia akan mempertanggungjawabkan segala penggunaan dengan siksa yang sangat pedih di neraka jahannam untuk selama-lamanya. Kita berlindung kepada Allah Ta’ala dari segala tidupaya setan jin yang terlaknat. Allah Ta’ala telah memberikan peringatan dengan firman-Nya:
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ(182)وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ(الأعراف:7/183)
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. – Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. QS:7?182-183.
Allah Ta’ala pula yang telah memberikan petunjuk dan hidayah hamba-hamba yang dikehendaki-Nya kepada jalan lurus yang diridhoi-Nya. Semoga kita semua di masukkan di dalam golongan mereka dan golongan orang-orang yang telah mendapatkan persaksian sebuah ayat:
وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا(الإسراء:17/80)
“Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan (Sulthon) yang menolong. QS: al-Isro’. 17/80.
Walhasil, Jin dan segala perbuatannya bisa dikalahkan oleh manusia manakala manusia mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala. Apabila pertolongan tersebut diturunkan kepada seorang hamba yang sholeh, bisa disebut karomah dan bisa pula ma’unah, apabila kepada orang yang ingkar, disebut istidroj. Karomah tersebut apabila diberikan kepada Nabi dan Rasul disebut Mu’jizat. Meskipun kelebihan-kelebihan hidup tersebut didatangkan sebagai buah ibadah, namun datangnya semata-mata atas kehendak Allah Ta’ala. Orang yang mempunyai kelebihan hidup itu ibarat seperti bumi ketika ufuknya menjadi terang. Hal itu bukan karena bumi memancarkan sinar, tetapi saat itu matahari sedang memancarkan kehidupan. Demikainlah ketika Allah berkehendak memberikan pertolongan-Nya, maka manusia yang asalnya lemah bisa mengalahkan jin yang lebih kuat. Tanpa pertolongan azaliyah tersebut, manusia hanyalah makhluk yang hina dan lemah. (malfiali, 19 Oktober 2008)
permisi….as wb…..JIN dan SETAN… memang luar biasa dalam mengolah akalnya untuk menyesatkan dan melibas umat manusia di muka bumi ini dari segala bidang bentuk keahlian yang dipunyai manusia untuk mengikuti jalan dan ajaran dia…..tidak luput dari ruang gerak maupun relung hati manusia yang konon diciptakan sbagai umat ALLAH yang suci,…”mohon ampun ya ALLAH atas segala perbuatan yang kuperbuat selama ini…dari godaan setan yang terkutuk”…mohon dijelaskan apa betul keberadaan jin dan setan dalam pengaruh manusia itu diawali dari keniatan jelek aktifitas manusianya itu sendiri…soalnya karakter dan hati manusia itu lai-lain keberadaannya,…apa bisa jin dan setan itu diajak kerjasama dalam kebaikan….yang notbene sama-sama umat ALLAH….suwun
kekuatan yang tidak tertandingi adalah kekuatan yang datang dari Allah SWT.
Dari zaman dahulu sampai sekarang energi gaib yang ada di muka bumi ini ada 2 sumber, yang negatif dan positif yang terus sampai akhir zaman nanti mengitari kita.
Semua itu juga tidak lepas dari pihan kita masing-masing untuk memiliki dan memilih-nya.